Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkembangan Mingguan Covid-19: Kasus Harian Covid-19 Terus Naik, Jumlah Kematian Mingguan Menurun

Senin, 25 Juli 2022 17:59 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa kasus harian coronavirus disease 2019 (Covid-19) Indonesia pada kemarin, Minggu, 24 Juli 2022 sebanyak 4.071 kasus. Angka itu menutup jumlah kumulatif kasus harian Covid-19 pekan lalu menjadi 33.389 kasus.

Apabila dibandingkan dengan jumlah kumulatif kasus harian dua pekan lalu, jumlah itu naik sekitar 41 persen. Secara rata-rata, terdapat penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 4.770 kasus setiap hari. Kasus harian terus menunjukkan kenaikan dalam sepuluh minggu terakhir.

 

Kenaikan itu turut mempengaruhi peningkatan kasus aktif. Jumlah total kasus aktif Covid-19 pekan lalu melonjak jadi 248.333 kasus dari 169.653 kasus di pekan sebelumnya.

Angka kasus aktif Covid-19 telah meningkat sejak awal Juni lalu. Namun sempat terjadi penurunan pada 27 Juni, 4 Juli, dan 11 Juli. Kenaikan kasus aktif merupakan konsekuensi dari penambahan jumlah kasus harian yang lebih besar dibanding akumulasi kematian dan kesembuhan dalam hari yang sama.

Sedangkan total kematian pasien Covid-19 minggu lalu justru menurun menjadi 53 jiwa dari 58 jiwa di minggu sebelumnya. Bahkan kemarin Indonesia mencatatkan nihil kematian akibat Covid-19. Namun, secara rata-rata angka kematian harian bertahan pada sekitar 8 jiwa per hari.

Angka rasio positif atau positivity rate juga terus meningkat. Positivity rate per tujuh hari Indonesia telah berada di 6,07 persen, naik dari 5,38 persen di pekan sebelumnya. Sedangkan positivity rate harian kemarin telah menyentuh 7,06 persen. Angka itu telah melampaui batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen. 

Rasio di atas 5 persen menandakan penyakit menyebar secara masif di level masyarakat atau jumlah tes yang dilakukan untuk mendeteksi kasus baru kurang mencukupi.