Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Masuk 10 Negara Paling Optimis Menyambut 2023

Selasa, 3 Januari 2023 21:11 WIB

Berdasarkan survei daring yang dilakukan perusahaan riset pasar Ipsos pada 21 Oktober hingga 4 November 2022 di 36 negara, tingkat optimisme responden Indonesia menyambut 2023 mencapai 80,4 persen. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan responden paling optimis kedelapan menyambut tahun ini.

Dibanding negara-negara Asia Tenggara lain yang turut diteliti, nilai tingkat optimisme responden Indonesia relatif lebih tinggi. Untuk diketahui, negara-negara kawasan Asia Tenggara dalam penelitian ini selain Indonesia adalah Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Selain pertanyaan soal tingkat optimisme menyambut tahun baru, para responden juga mendapatkan pertanyaan dengan topik beragam, meliputi lingkungan, sosial ekonomi, keamanan, hingga perkembangan teknologi. Meski memiliki tingkat optimisme yang tinggi, responden asal Indonesia juga memiliki keyakinan tinggi bahwa peristiwa-peristiwa buruk akan terjadi di tahun ini atau masa depan. Seperti penggunaan senjata nuklir dalam konflik (69 persen), asteroid menabrak bumi (47 persen), dan ada wilayah Indonesia yang tidak dapat dihuni lantaran cuaca ekstrem (65 persen).

 

Secara global, Ipsos menyebut bahwa tingkat optimisme terhadap tahun 2023 mengalami penurunan ke 65 persen dari 77 persen di tahun 2022. Itu merupakan rasio terendah dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Ada 36 negara yang diteliti dalam riset ini. Tempo kemudian mengelompokan negara-negara tersebut menjadi negara maju atau berkembang berdasarkan kategori yang dibuat Dana Moneter Internasional (IMF). Lembaga ini mendefinisikan negara maju sebagai negara dengan pendapatan per kapita tinggi, ekspor jasa dan barang yang beragam, dan terintegrasi dengan sistem keuangan global. Negara yang tidak memenuhi tiga kriteria tersebut tergolong dalam kelompok negara berkembang.

Berdasarkan pengelompokan tersebut, penduduk negara-negara berkembang memiliki tingkat optimisme yang lebih tinggi dibanding penduduk negara-negara maju. Negara maju dengan tingkat optimisme tertinggi adalah Israel, dengan rasio 66,8 persen dan berada di peringkat 16. Jepang menempati peringkat terakhir, dengan tingkat optimisme hanya 36 persen. 

Riset ini menjaring 24.741 responden dengan rentang usia mulai dari 16 tahun atau 18 tahun hingga 74 tahun. Khusus Indonesia, Ipsos mencatat bahwa sampel yang didapat adalah sebanyak 500 populasi berusia 21-74 tahun dengan karakter responden yang lebih urban, terdidik, dan sejahtera dibanding populasi pada umumnya.