Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gibran Klaim Hilirisasi Bisa Ciptakan Green Jobs, Bagaimana Tren Ketersediaannya di Level Global?

Jumat, 26 Januari 2024 18:13 WIB

Dua orang teknisi memasang solar cell sebagai alternatif pembangkit listrik sumber energi terbarukan di Pantai Ngeden, Gunung Kidul, Yogyakarta, 22 Desember 2023. Tempo/Jati Mahatmaji

Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, mengklaim bahwa perluasan hilirisasi dapat berkontribusi terhadap kehadiran lima juta lapangan kerja hijau (green jobs). Hal ini ia sampaikan pada debat Pilpres 2024 yang mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa, Minggu, 21 Januari 2024.

Desy Ayu Pirmasari, peneliti Universitas Leeds Inggris menyebut bahwa istilah green jobs memiliki spektrum yang luas, tidak hanya terbatas pada pekerjaan-pekerjaan di sektor energi terbarukan.

“Contohnya, saat PNS membuat tata kota yang lebih hijau, staff procurement yang dalam pengadaan barang mempertimbangkan jejak karbon. Pengacara pun bisa menjadi green job bila ia membantu orang lain untuk menghirup udara segar dan memperjuangkan perubahan iklim,” ujarnya dikutip dari situs Institute for Essential Services Reform (IESR).

Dilansir dari situs indonesia.go.id, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Maliki memprediksi akan ada 15,3 juta pekerjaan baru di sektor ekonomi hijau hingga 2045. Namun, sejauh ini belum ada data spesifik terkait ketersediaan green jobs secara luas di level nasional atau global.

Energi terbarukan menjadi salah satu sektor ekonomi hijau yang memiliki perkembangan data yang lengkap. Menurut riset yang dilakukan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), sektor ini telah menghasilkan lapangan kerja untuk 13,72 juta orang pada 2022 di level global. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun 2012, saat IRENA memulai riset tahunan mengenai lapangan kerja di sektor ini.

Visualisasi di bawah menunjukkan bahwa jumlah orang yang bekerja di sektor energi terbarukan terus meningkat setiap tahunnya, bahkan saat dunia dilanda pandemi Covid-19, ketika banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini menandakan bahwa sektor ini terus bertumbuh dan tidak terdampak oleh keadaan ekonomi global di masa pandemi.

Industri tenaga surya atau tenaga sinar matahari menjadi sektor paling banyak menyediakan lapangan pekerjaan. Sektor ini terdiri dari sisi fotovoltaik maupun bagian pemanasan atau pendinginan. Bioenergi dan tenaga air menjadi sektor penyedia lapangan kerja terbanyak kedua dan ketiga.