Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Tren Produksi Padi Indonesia?

Rabu, 28 Februari 2024 19:17 WIB

Pekerja tengah mengecek beras di penggilingan padi PD Ahmad Azam, Desa Sukamaju, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 28 Desember 2023. Produksi padi turun, Perum Bulog akan kembali melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan

Harga beras mengalami lonjakan beberapa minggu terakhir. Presiden Joko Widodo menyebut bahwa kenaikan harga beras saat ini merupakan dampak El Nino yang mengganggu masa produksi padi. Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono menyebut bahwa persoalan harga beras bukan semata karena El Nino, melainkan persoalan struktural, lantaran gejolak harga beras telah terjadi sejak pertengahan 2022.

Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi padi sepanjang 2023 diperkirakan sebesar 53,75 juta ton. Angka itu menurun dari hasil survei produksi padi tahun 2022 yang mencapai 54,75 juta ton. Kekeringan yang disebabkan El Nino turut berdampak pada produksi padi di 2023.

Terlepas dari estimasi penurunan produksi di 2023, produksi padi sejak 2019 hingga 2022 tidak pernah menyamai capaian produksi di tahun 2018. Berdasarkan perhitungan BPS saat itu, produksi padi mencapai 59,20 juta ton.

Sejak 2018, BPS menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) untuk menghitung luas panen padi, menggantikan metode eye estimate yang dikumpulkan melalui pelaporan data Statistik Pertanian (SP) oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Kecamatan. Penggunaan metode baru tersebut membuat angka produksi padi jadi lebih akurat, dibanding tahun-tahun sebelumnya yang diduga terlalu besar (overestimate).