Ketertarikan terhadap Euro 2024 di Afrika dan Asia Pasifik Lebih Tinggi dibanding di Eropa

Kiper Portugal Diogo Costa melakukan selebrasi bersama rekannya usai menang adu penalti dengan Slovenia dalam pertandingan babak 16 besar Euro 2024 di Frankfurt Arena, Frankfurt, 2 Juli 2024. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Turnamen Piala Eropa atau dikenal sebagai Euro 2024 telah memasuki sistem gugur. Tim-tim unggulan seperti Jerman, Inggris, Spanyol, Portugal, dan Prancis telah berhasil lolos ke babak perempat final. 

Berdasarkan riset yang dilakukan TGM Research terhadap lebih dari 20.000 responden berusia 18-55 tahun dari 26 negara, Euro 2024 tidak hanya memantik ketertarikan dari masyarakat di negara-negara Eropa, terutama negara yang menjadi peserta turnamen ini. Ketertarikan juga datang dari negara-negara di kawasan Afrika, Asia Pasifik, dan Amerika Latin.

Riset tersebut menemukan bahwa ketertarikan terhadap Euro 2024 di kawasan Afrika dan Asia Pasifik bahkan lebih tinggi dibanding kawasan Eropa, yang notabene merupakan tempat berlangsungnya turnamen tersebut. Sekitar 81 persen responden penelitian di Indonesia bahkan menyatakan ketertarikannya terhadap Euro 2024, tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Bahkan ketertarikan terhadap Euro 2024 di negara-negara Eropa yang menjadi responden penelitian ini tidak lebih dari 70 persen.

Statista menyebut bahwa daya tarik Piala Eropa di level global tidak terlepas dari keberadaan tim-tim raksasa sepak bola dunia seperti Prancis, Jerman, Spanyol, dan Inggris. Para pemain yang memperkuat tim nasional yang bertarung di Euro 2024 banyak yang berlaga di Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Italia, yang banyak disaksikan penonton di luar Eropa. 

Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mencatat bahwa ada total 5,2 miliar penonton yang menyaksikan Euro 2020. Final antara Inggris dan Italia tercatat disaksikan oleh 328 juta penonton.