Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berapa Jumlah Hulu Ledak Nuklir Korea Utara?

Rabu, 18 September 2024 14:03 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjalan dekat rudal balistik antarbenua (ICBM) yang akan diluncurkan dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 19 November 2022. Peluncuran Hwasong-17 adalah bagian dari "strategi pembangunan pertahanan prioritas utama" Korut yang bertujuan untuk membangun "pencegahan nuklir paling kuat dan absolut," kata KCNA. KCNA via REUTERS

Korea Utara meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada Kamis pagi, 12 September 2024. Aksi tersebut dilakukan usai pidato pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang memerintahkan peningkatan kemampuan militer, termasuk persenjataan nuklir pada peringatan 76 tahun berdirinya Korea Utara pada Senin, 9 September 2024.

Laporan terbaru Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengestimasikan jumlah hulu ledak nuklir Korea Utara meningkat dari 30 buah di tahun 2023 menjadi 50 buah di 2024. Secara global, jumlah hulu ledak nuklir mengalami peningkatan dari 9.576 hulu ledak yang siap pakai pada 2023 menjadi 9.585 pada 2024. Selain Korea Utara, ada delapan negara lain di dunia yang tercatat memiliki hulu ledak nuklir, yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel.

Dari 9.585 hulu ledak tersebut, sebanyak 3.904 di antaranya berada dalam posisi terpasang pada misil ataupun pesawat dan siap menyerang sewaktu-waktu. Sedangkan sisanya berstatus cadangan. Sekitar 90 persen senjata nuklir di dunia dimiliki oleh AS dan Rusia, dua rival yang tak lepas dari warisan era Perang Dingin. 

Selain Korea Utara, negara lain yang diperkirakan menambah jumlah hulu ledak nuklir adalah Cina dan India. Meski Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Israel tercatat tidak menambah jumlah senjata nuklir mereka, namun negara-negara tersebut diyakini tidak tinggal diam dengan langkah negara-negara yang menambah jumlah hulu ledak nuklir. Empat negara tadi diyakini juga sedang melakukan pengembangan terhadap senjata nuklir mereka saat ini, dan diprediksi akan menambah persediaan hulu ledak di masa depan.