Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Mana Saja Indonesia Mengimpor Anggur

Senin, 4 November 2024 20:10 WIB

Dilansir dari muscatwines.com, anggur muscat adalah anggur paling tua di dunia. Saat ini, anggur muscat menjadi jenis anggur premium yang populer dan digemari. Namun, buah yang tengah menjadi primadona ini memantik kontroversi setelah Thailand melarang peredaran anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina. Anggur tersebut diklaim mengandung banyak bahan kimia berbahaya, termasuk klorpirifos. Shutterstock

Thailand melarang peredaran anggur shine muscat asal Cina. Berdasarkan temuan Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen Thailand pada akhir Oktober, anggur tersebut diduga mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya, termasuk klorpirifos.

Menyikapi temuan tersebut, Badan Pangan Nasional pun melangsungkan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida anggur shine muscat di hampir 100 titik kabupaten/kota. Dari hasil rapid test itu, 90 persen negatif dan 10 persen ada kandungan residu dalam jumlah aman, sehingga aman dikonsumsi. Uji laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun tidak menemukan pestisida jenis Chlorpyrifos  pada anggur tersebut seperti yang dikhawatirkan.

Berdasarkan data situs statistik perdagangan internal UN Comtrade, Indonesia mengimpor sekitar 11.300 ton anggur pada tahun 2023. Sebagian besar anggur yang diimpor oleh Indonesia berasal dari Cina, yakni sekitar 8.000 ton, disusul Australia sekitar 2.000 ton.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar impor, termasuk buah-buahan seperti anggur, dikurangi secara bertahap, dengan memaksimalkan produksi dalam negeri. Kementerian Pertanian pun berupaya mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas benih serta teknologi pertanian berbagai buah, termasuk anggur, agar dapat ditanam di iklim dan tanah Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia memproduksi sekitar 13 ribu ton lebih anggur pada 2013. Sebagian besar anggur yang dipanen di Indonesia tahun lalu berasal dari Provinsi Bali, yakni sebanyak hampir 12 ribu ton.