Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inflasi Pangan Ancam Daya Beli Lebaran 2024, Bagaimana Tren di Tahun-tahun Sebelumnya?

Rabu, 3 April 2024 17:28 WIB

Warga tengah membeli kebutuhan pokok di sebuah toko ritel moderen di Jakarta, Rabu, 8 November 2023. Laju konsumsi rumah tangga yang tumbuh positif didukung oleh daya beli masyarakat yang terjaga dengan tingkat inflasi yang terkendali. Tempo/Tony Hartawan

Ramadan dan Idulfitri umumnya ditandai dengan peningkatan daya beli masyarakat. Alhasil, harga komoditas, terutama pangan, biasanya akan mengalami inflasi saat momen tersebut tiba

Pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 150 kabupaten/kota menunjukkan bahwa tingkat inflasi bulanan pada Maret adalah 0,52 persen, naik dari 0,18 persen pada Maret lalu. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau. Kelompok ini mencatatkan laju inflasi sebesar 1,42 persen dan andil inflasi sebesar 0,41 persen. 

Subkelompok makanan secara khusus mencatatkan laju inflasi sebesar 1,66 persen. Dibandingkan tahun lalu, kenaikan harga komoditas makanan pada Ramadan dan menjelang Lebaran 2024 lebih tinggi. Inflasi bulanan komoditas makanan pada tahun ini pun menjadi yang tertinggi ketiga sejak 2019. 

Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengingatkan bahwa harga bahan pangan yang tinggi dapat membatasi daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah. Mereka harus mengerem pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan tersier seperti otomotif, barang elektronik, dan perjalanan wisata. Akibatnya perekonomian dapat melambat akibat daya beli yang menurun tersebut.