Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesadaran tentang Bahaya Limbah Plastik Sekali Pakai di Indonesia

Jumat, 26 April 2024 16:44 WIB

Pekerja memilah bahan plastik untuk dicacah di salah satu industri pengolahan limbah plastik di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 9 November 2023. Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) meminta pemerintah untuk memasukkan barang plastik jadi ke dalam rencana pengetatan impor. Sejauh ini, pengusaha menilai pasar dibanjiri produk plastik jadi impor. Tempo/Tony Hartawan

Hari Bumi tahun ini yang jatuh pada Senin, 22 April 2024 mengusung moto “Planet vs Plastics”. Di tengah ancaman limbah plastik yang terus bertambah, dua tahun lalu, 175 negara telah sepakat untuk mengadopsi perjanjian global untuk mengakhiri masalah limbah plastik dalam Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Nairobi, Kenya. Sejumlah negara tersebut juga sepakat bahwa perjanjian secepatnya berlaku pada 2025.

Berdasarkan riset yang dilakukan WWF, Plastic Free Foundation, dan Ipsos pada 2023 di 32 negara, 87 persen responden menyetujui pelarangan terhadap penggunaan plastik sekali pakai. Indonesia menjadi negara dengan responden yang paling banyak menyetujui usulan tersebut, yakni sebanyak 96 persen.

Persetujuan terhadap larangan penggunaan plastik sekali pakai relatif lebih tinggi di negara-negara berkembang lainnya. Sedangkan di negara-negara maju, angka tersebut justru relatif lebih rendah. Hanya 60 persen responden di Jepang yang menyetujui usulan tersebut. Statista menyebut bahwa masyarakat Jepang sangat bergantung pada makanan-makanan yang dijual di toko serba ada yang dibungkus plastik. Negara tersebut juga dikenal sebagai produsen utama produk dan limbah plastik.