Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS: Nilai Impor Indonesia pada Desember 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Selasa, 18 Januari 2022 20:48 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai impor Indonesia pada Desember 2021 mencapai US$ 21,36 miliar. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilainya naik sebesar 10,51 persen. Sedangkan jika dibandingkan tahun ke tahun dengan Desember 2020, kenaikannya mencapai 47,93 persen.

“Impor Desember 2021 itu, secara nilai, tertinggi sepanjang sejarah,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual Senin, 17 Januari 2022. Margo melihat bahwa peningkatan impor tidak terlepas dari perekonomian yang membaik.

“Impor kita lihat penggunaan barang itu menunjukkan aktivitas ekonomi itu membaik. Baik barang modal maupun untuk bahan baku, termasuk konsumsi, itu juga menunjukkan ekonomi dalam negeri membaik,” ujarnya.

Data BPS menunjukkan bahwa komoditas non-migas mendominasi barang yang masuk ke Indonesia. Nilai produk non-migas yang diimpor Indonesia mencapai US$ 17,98 miliar atau 84,18 persen dari total nilai impor Indonesia pada November 2021. Sisanya, yakni US$ 3,38 miliar merupakan kontribusi sektor migas.

 

Ditinjau dari kategori penggunaan barang, golongan bahan baku atau penolong menyumbang 73,18 persen dari total nilai impor Indonesia. Kemudian nilai barang modal menyumbang 15,15 persen, dan nilai barang konsumsi menyumbang 11,67 persen.

Peningkatan impor golongan barang non-migas terbesar Desember 2021 dibandingkan November 2021 adalah mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya, yakni sebesar US$ 401,5 juta. Sama seperti bulan sebelumnya, impor serealia kembali alami penurunan terbesar, yakni adalah serealia US$ 135,2 juta (38,63 persen).