Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seminggu Pascalibur Lebaran 2022, Jumlah Kasus Harian Covid-19 Naik, Kasus Aktif dan Kematian Masih Menurun

Senin, 16 Mei 2022 16:01 WIB

Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa jumlah kasus harian coronavirus disease 2019 (Covid-19) Indonesia pada kemarin, Minggu, 15 Mei 2022 sebesar 257 kasus. Jumlah itu membuat akumulasi kasus baru Covid-19 minggu lalu sebanyak 2.345 kasus. 

Untuk rata-rata harian, minggu lalu terdapat sekitar 335 kasus per hari. Jumlah itu naik 69 persen dari pekan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa minggu lalu merupakan minggu pertama aktivitas perkantoran kembali normal setelah libur panjang Lebaran 2022.

Namun, angka kematian masih dalam tren menurun. Total kematian pasien Covid-19 pekan lalu sebesar 77 jiwa atau 11 jiwa setiap harinya, menurun sekitar 29 persen dari catatan di pekan sebelumnya.

 

Jumlah kasus aktif juga masih menunjukkan penurunan. Total kasus aktif pekan lalu sebesar 36.678 kasus, menurun dari 46.833 kasus di pekan sebelumnya. Jumlah kasus aktif yang konstan menurun menjadi salah satu penanda wabah Covid-19 dalam tahap mereda, karena pertambahan kasus baru lebih kecil dari akumulasi jumlah kasus sembuh dan meninggal. 

Penanganan Covid-19 Indonesia juga tampak pada rasio positif atau positivity rate, yang didapat dari pembagian jumlah kasus positif dengan jumlah tes. Positivity rate Indonesia minggu lalu masih stabil di bawah 1 persen setiap hari, meskipun jumlah kasus baru meningkat. Secara mingguan, positivity rate pekan lalu senilai 0,34 persen, menurun 0,03 persen dari rasio di minggu sebelumnya. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman rasio positif sebesar 5 persen. Rasio di atas 5 persen menandakan penyakit menyebar secara masif di level masyarakat atau jumlah tes yang dilakukan untuk mendeteksi kasus baru kurang mencukupi.