Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir dan Tanah Longsor, Bencana Alam Paling Sering Terjadi di Indonesia

Rabu, 15 Mei 2024 18:21 WIB

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.

Banjir lahar dingin Gunung Marapi dan tanah longsor menerjang enam kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat. Bencana alam tersebut menyebabkan 50 orang tewas, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyebut masih ada puluhan korban jiwa yang hilang akibat bencana tersebut.

Berdasarkan data BNPB, banjir dan tanah longsor menjadi dua jenis bencana alam yang paling sering menimpa Indonesia. Selain itu, bencana alam lain yang sering terjadi adalah kekeringan. Banjir, tanah longsor, dan kekeringan merupakan bencana alam yang sering terjadi seiring suhu iklim bumi yang terus meningkat

Terlepas dari perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan semakin ekstrem, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut bahwa intensitas gempa bumi di wilayah Sumatera Barat turut berpengaruh pada bencana alam yang terjadi. Runtuhan batuan akibat gempa bumi diduga menyumbat aliran sungai di hulu Marapi sehingga menyebabkan banjir bandang. Batuan yang retak juga lebih mudah menjadi longsor setelah guyuran hujan sedang-lebat berhari-hari.