Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbandingan Kekuatan Iran dan Israel

Kamis, 18 April 2024 17:42 WIB

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen

Iran meluncurkan serangan berupa ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Serangan tersebut merupakan serangan balasan setelah Israel diduga mengebom kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah dan menewaskan tujuh pasukan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dua di antaranya merupakan komandan senior. 

Serangan balasan Iran tersebut pun meningkatkan skala konflik Timur Tengah yang saat ini tengah memanas menyusul invasi Israel ke Jalur Gaza, Palestina, usai serangan kelompok militan Palestina yang dipimpin sayap militer Hamas ke Israel pada Oktober 2023. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut bahwa Israel akan membela diri terhadap serangan Iran, meski negara-negara Barat menyarankan Israel untuk menahan diri.

Secara kekuatan militer, Iran memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak dibanding Israel. Visualisasi di atas menunjukkan bahwa jumlah personel aktif dan cadangan Iran yang lebih banyak dibanding Israel. Untuk diketahui, jumlah populasi Iran juga lebih banyak dibanding Israel menurut data Bank Dunia pada 2022, yakni 88,5 juta berbanding 9,6 juta jiwa. Selain itu, Iran juga unggul dalam jumlah artileri tempur.

Namun, jumlah pasukan bukan satu-satunya penentu dalam menilai kekuatan militer. Israel memiliki anggaran pertahanan yang lebih jumbo dibanding Iran. Meski jumlah penduduknya relatif kecil, Israel memiliki keunggulan teknologi pertahanan. Negara Yahudi tersebut memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome dan Arrow 3 yang turut membantu menangkis serangan rudal dari Iran.

Laporan Defense Intelligence Agency (DIA), lembaga intelijen di bawah Kementerian Pertahanan AS, pada tahun 2019 menyebut bahwa salah satu kelemahan utama militer Iran adalah keterbatasan akses terhadap persenjataan dan teknologi militer modern. Beberapa alutsista seperti pesawat tempur, tank, dan artileri telah beroperasi sejak 1960-an atau 1970-an, sebelum Revolusi Iran yang mengubah kiblat politik Iran menjadi konfrontatif terhadap Barat dan Israel.

Selain itu, Israel juga memiliki persenjataan nuklir, satu hal yang tidak dimiliki Iran. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada 2023 mencatat bahwa Israel memiliki 90 hulu ledak nuklir yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menyerang. Sedangkan Iran, berdasarkan laporan DIA, tidak dapat memproduksi senjata nuklir lantaran batasan kapasitas pengayaan uranium yang diterapkan kepada fasilitas reaktor nuklir negara tersebut.