Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Hulu Ledak Nuklir Dunia Meningkat pada 2023

Rabu, 14 Juni 2023 12:45 WIB

Laporan terbaru Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut bahwa jumlah hulu ledak nuklir di seluruh dunia mengalami peningkatan dari 9.440 hulu ledak yang siap pakai pada 2022 menjadi 9.576 pada 2023. Ada sembilan negara di dunia yang tercatat memiliki hulu ledak nuklir, yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel.

Negara
Hulu Ledak Terpasang Hulu Ledak Cadangan Total hulu ledak aktif
2023 2023 2022 2023
Amerika Serikat 1770 1938 3708 3708
Rusia 1674 2815 4477 4489
Inggris 120 105 225 225
Prancis 280 10 290 290
Cina 410 350 410
India 164 160 164
Pakistan 170 165 170
Korea Utara 30 25 30
Israel 90 90 90
Total 3844 5732 9490 9576

 

Dari 9.576 hulu ledak tersebut, sebanyak 3.844 di antaranya berada dalam posisi terpasang pada misil ataupun pesawat dan siap menyerang sewaktu-waktu. Sedangkan sisanya berstatus cadangan. Sekitar 90 persen senjata nuklir di dunia dimiliki oleh AS dan Rusia, dua rival yang tak lepas dari warisan era Perang Dingin. 

Negara-negara yang tercatat menambah jumlah hulu ledak nuklir adalah Rusia, Cina, India, Pakistan, dan Korea Utara. Cina mengalami pertumbuhan pesat senjata nuklir, dengan menambah jumlah hulu ledak nuklirnya menjadi 410 dari 350. Negara ini juga berpotensi memiliki rudal balistik antarbenua (ICBM) sebanyak Amerika Serikat atau Rusia pada akhir dekade ini.

Meski Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Israel tercatat tidak menambah jumlah senjata nuklir mereka, namun negara-negara tersebut diyakini tidak tinggal diam dengan langkah negara-negara yang menambah jumlah hulu ledak nuklir. Empat negara tadi diyakini juga sedang melakukan pengembangan terhadap senjata nuklir mereka saat ini, dan diprediksi akan menambah persediaan hulu ledak di masa depan.

Konflik geopolitik yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu diyakini memperburuk ancaman perang nuklir. Pada tahun lalu, Inggris dan AS merahasiakan kekuatan nuklir mereka, sesuatu yang tidak mereka lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Rusia juga menarik diri dari perjanjian pelucutan senjata nuklir dengan AS (New START), sedangkan AS juga menangguhkan dialog bilateral dengan Rusia terkait hal yang sama.