Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Asia Timur dan Pasifik Melambat

Rabu, 18 Oktober 2023 05:52 WIB

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. Tempo/Tony Hartawan

Laporan Bank Dunia pada awal bulan ini memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik—Indonesia termasuk di dalamnya—akan melambat pada tahun ini dan 2024. Proyeksi lembaga tersebut menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan itu berada pada angka 5,0 persen pada tahun ini dan 4,5 persen pada 2024.

Angka tersebut menurun dari proyeksi yang dikeluarkan Bank Dunia pada April lalu, yang menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan tahun ini berada di angka 5,1 persen untuk tahun 2023, dan 4,8 persen untuk tahun 2024. Jika prediksi ini sepenuhnya terjadi, maka pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 dan 2024 menjadi salah satu yang terlambat selain tahun 1998 (krisis moneter Asia), 2020 (pandemi Covid-19), dan 2022 (invasi Rusia ke Ukraina). Saat Resesi Besar terjadi pada periode 2008/2009, perekonomian kawasan ini masih bisa tumbuh sekitar 8 persen.

Menurut Bank Dunia, prediksi ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat. Sebagai motor utama perekonomian kawasan, lembaga tersebut memproyeksikan bahwa perekonomian Cina pada 2023 dan 2024 masing-masing hanya akan tumbuh 5,1 persen dan 4,4 persen. Padahal, Cina masih sempat mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 8 persen saat dunia masih dilanda pandemi Covid-19 pada tahun 2021. Ekonomi Cina yang melambat tidak terlepas dari sejumlah permasalahan domestik. Seperti utang yang terus membengkak, sektor properti yang melemah, dan usia penduduk yang terus menua.

Sedangkan perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh 5,0 persen dan 4,9 persen pada 2023 dan 2024. Angka itu menurun dari pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 yang mencapai 5,31 persen.