Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Februari 2022 Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir

Jumat, 25 Maret 2022 20:04 WIB

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih mencatatkan tren positif dalam neraca perdagangan luar negeri di Februari 2022. Pada bulan itu, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 3,83 miliar.

Nilai surplus perdagangan didapat dari selisih nilai ekspor dengan nilai impor di satu periode. Untuk diketahui, Indonesia mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 20,46 milar dan nilai impor US$ 16,64 miliar di bulan lalu.

Nilai itu pun menjadi yang tertinggi secara tahunan bila dibandingkan dengan Februari 2021 dan Februari 2020. Perbandingan secara tahunan menunjukkan terjadi kenaikan nilai surplus perdagangan sebesar 92,46 persen dibanding Februari tahun lalu.

Faktor terbesar yang mempengaruhi hasil surplus adalah kenaikan nilai ekspor Indonesia secara tahunan. Di bulan lalu, ekspor Indonesia berhasil naik 34,14 persen dibanding tahun sebelumnya. Begitu pula nilai impor yang naik 25,43 persen secara tahunan.

Dengan hasil itu, Indonesia kembali menikmati surplus perdagangan untuk 22 kali secara berturut-turut. Nilai surplus perdagangan Indonesia juga mengalami lonjakan 311,8 persen dibandingkan perolehan di bulan Januari 2022.

 

Berdasarkan nilai transaksi perdagangan nonmigas dengan negara mitra dagang, Indonesia kembali membukukan surplus atas Amerika Serikat (AS), yakni sebesar US$ 1,87 miliar. Sama seperti di bulan sebelumnya, nilai itu menjadi yang tertinggi dibanding perdagangan dengan negara-negara lain. Surplus juga terjadi pada transaksi dagang dengan Filipina dan India.

Defisit terbesar perdagangan nonmigas Indonesia kembali didapat dari hubungan dagang dengan Cina. Di bulan lalu, nilai defisitnya mencapai US$ 909,4 juta. Hal ini karena impor produk nonmigas Cina bernilai lebih besar dari ekspor nonmigas Indonesia ke negeri tersebut, meski Cina merupakan tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia.