Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prediksi Bank Dunia Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Melambat

Jumat, 20 Oktober 2023 13:49 WIB

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. Tempo/Tony Hartawan

Rilis Bank Dunia yang terbit pada awal bulan ini memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat pada tahun ini dan tahun depan. Lembaga tersebut menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada angka 5,0 persen pada tahun ini, menurun 0,3 persen dari capaian di tahun 2022. Kemudian di tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melemah menjadi 4,9 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu didorong oleh sektor-sektor perekonomian yang kembali pulih pasca pandemi, serta kenaikan harga komoditas ekspor unggulan di pasar global yang mendongkrak kinerja ekspor serta surplus neraca perdagangan. Namun, sejumlah harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara, mengalami penurunan harga pada tahun ini.

Tidak hanya Indonesia, perekonomian negara-negara berkembang lain di kawasan Asia Timur dan Pasifik juga diproyeksikan Bank Dunia akan melambat. Lembaga itu memprediksi Cina, sebagai motor utama perekonomian kawasan, hanya akan mengalami pertumbuhan ekonomi 5,1 persen dan 4,4 persen pada 2023 dan 2024. Ekonomi Cina yang melambat tidak terlepas dari sejumlah permasalahan domestik. Seperti utang yang terus membengkak, sektor properti yang melemah, dan usia penduduk yang terus menua.

Pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat tentu akan berpengaruh kepada Indonesia. Ekonomi yang melemah berpotensi menurunkan permintaan komoditas unggulan, padahal Negeri Panda merupakan tujuan utama ekspor Indonesia.