Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Food Estate Tebang Hutan Besar-besaran, Berapa Luas Hutan Indonesia yang Hilang?

Jumat, 27 September 2024 08:18 WIB

Proyek Food Estate yang disebutkan sudah gagal di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Situasi hutan yang sudah gundul ini ditunjukkan dalam aksi bagi pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27 dan KTT G20, pada Kamis 10 November 2022. (Greenpeace)

Majalah Tempo pekan ini menerbitkan laporan utama tentang persaingan proyek food estate yang digagas Kementerian Pertahanan dan Presiden Joko Widodo di Merauke, Papua Selatan. Dua proyek tersebut membabat hutan secara besar-besaran. Selain itu, proyek-proyek tersebut juga dinilai mengancam tanah adat dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut. 

Menurut data Global Forest Review yang dirilis World Resources Institute (WRI), Indonesia menyumbang sekitar 5,6 persen dari total kehilangan hutan primer dunia pada 2022, yakni sekitar 230 ribu hektare. Indonesia pun menjadi negara keempat di dunia dengan jumlah kehilangan hutan primer terbesar. Angka tersebut kemudian bertambah menjadi sekitar 290 ribu hektare pada 2023.

Di level dunia, Brasil menjadi negara dengan luas kehilangan hutan primer terbesar pada 2022 dan 2023. WRI mencatat bahwa ada 1,77 juta hektare hutan primer yang hilang, kemudian menurun jadi 1,14 hektare. Jumlah hutan primer yang hilang di Brasil pada 2022 setara dengan sekitar 43 persen dari total kehilangan hutan primer dunia. Pemerintah Brasil, di bawah kepemimpinan Presiden Lula da Silva, telah berkomitmen bersama lebih dari 140 negara lainnya untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030.