Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Israel

Kamis, 3 Oktober 2024 16:34 WIB

Sebuah proyektil terlihat di langit setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, seperti yang terlihat dari Tel Aviv, Israel, 1 Oktober 2024. REUTERS/Ammar Awad

BARA konflik antara Iran dan Israel masih terus menyala. Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan puluhan rudal ke wilayah Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024. Serangan itu merupakan respons terhadap pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan serangan yang mereka lancarkan telah selesai pada Rabu pagi, 2 Oktober 2024. Ia mengklaim Iran akan menyerang Israel dengan kekuatan yang lebih besar jika Israel membalas serbuan tersebut.

Konflik antara Iran dan Israel telah mengekspos kekuatan militer kedua negara tersebut. Iran punya jumlah pasukan yang lebih banyak ketimbang Israel. Data menunjukkan jumlah tentara Iran yang aktif 3,5 kali lebih banyak daripada Israel. Berdasarkan data Bank Dunia pada 2022,  populasi Iran memang lebih banyak dari Israel dengan 88,5 juta jiwa. Sedangkan Israel hanya 9,6 juta jiwa.

Meski demikian, jumlah pasukan bukan satu-satunya ukuran untuk menilai kekuatan militer. Postur pertahanan sebuah negara juga dilihat dari alokasi anggaran. Dalam soal anggaran, Iran tertinggal dari Israel. Negara yang kini dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu mengalokasikan US$ 23,4 miliar atau setara Rp 357 triliun pada 2022. Sementara bujet militer Iran hanya sekitar 30 persen dari total anggaran Israel.

Israel juga disebut punya keunggulan teknologi pertahanan ketimbang Iran. Israel memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome dan Arrow 3 yang turut membantu menangkis serangan rudal dari Iran. Laporan Defense Intelligence Agency (DIA), lembaga telik sandi di bawah Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, menyebut bahwa salah satu kelemahan utama militer Iran adalah keterbatasan akses terhadap persenjataan dan teknologi militer modern. Laporan yang terbit pada 2019 itu mencatat beberapa alat utama pertahanan seperti pesawat tempur, tank, dan artileri telah beroperasi sejak 1960-an atau 1970-an, sebelum Revolusi Iran yang mengubah kiblat politik Iran menjadi konfrontatif terhadap Barat dan Israel.

Selain itu, Israel juga memiliki persenjataan nuklir, satu hal yang tidak dimiliki Iran. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada 2023 mencatat bahwa Israel memiliki 90 hulu ledak nuklir yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menyerang. Sedangkan Iran, berdasarkan laporan DIA, tidak dapat memproduksi senjata nuklir lantaran batasan kapasitas pengayaan uranium yang diterapkan kepada fasilitas reaktor nuklir negara tersebut.